Rabu, 06 Mei 2020

Mengenali Jenis Fraud Absensi Karyawan dan Cara Mengatasinya


Fraud absensi karyawan sangat mungkin terjadi di berbagai bidang usaha terlebih pada perusahaan-perusahaan besar. Sistem kerja yang tidak sehat, employee engagement yang rendah, bahkan sistem absensi yang tidak akurat membuat kebiasaan fraud seolah semakin mengakar.

Fraud sendiri merupakan tindakan curang yang dilakukan oleh karyawan sebagai individu atau secara berkelompok untuk memuaskan kepentingan mereka sendiri. Titip absen, pura-pura sakit, menggelembungkan jam kerja untuk mendapatkan uang lembur dan beberapa hal negatif lainnya adalah contoh fraud yang biasa terjadi di lingkup perusahaan.

Penerapan kedisiplinan tinggi mungkin perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi fraud absensi karyawan. Sebaliknya karyawan yang sudah mendedikasikan kemampuan dirinya untuk kemajuan perusahaan juga perlu mendapat apresiasi dalam bentuk insentif, penghargaan, dan sebagainya. 

Jika Anda pemilik perusahaan, Anda wajib mengenali jenis-jenis fraud yang biasa dilakukan karyawan dan cara mengatasinya berikut ini. 

Pengaturan Jam Kerja (Work Time Fixing)


Pengaturan jam kerja atau work time fixing ini merupakan jenis fraud yang paling sering dilakukan karyawan. Disini karyawan melakukan pengaturan jam kerja dengan tujuan mendapatkan uang lembur yang biasanya dihitung per-jam. Penggelembungan jam kerja tersebut contohnya karyawan bekerja hanya sampai jam 5 namun check in sampai jam 8 lalu mengajukan lemburan. 

Tujuan lain dari pengaturan jam kerja yaitu untuk menutupi kemalasan karyawan itu sendiri. Misalnya si karyawan terlambat 1 jam setelah jam check in yang ditentukan. Namun karyawan tersebut mengubah jam saat absensi karyawan tepat pada jam waktu check in yang ditentukan. 

Pura-pura Sakit


Jenis fraud yang sering dilakukan karyawan berikutnya yaitu pura-pura sakit. Mereka dengan sengaja mangkir kerja dengan alasan sakit. Untuk meyakinkan perusahaan mereka biasanya memalsukan dokumen atau surat keterangan sakit supaya tidak ada pemotongan gaji karena tidak masuk kerja.


Kerjasama Antar Teman (Buddy Punching)


Kerjasama antar teman atau buddy punching ini di kalangan perusahaan lebih populer disebut titip absen. Fraud karyawan ini biasanya marak di perusahaan-perusahaan yang belum tersentuh sistem absensi online. Dengan titip absen atau absen secara manual karyawan lebih mudah mengabsenkan diri melalui teman yang mereka percaya.

Budaya buddy punching sendiri saat ini sudah semakin berkurang karena hampir semua perusahaan menggunakan absensi karyawan online berupa mesin absensi biometric atau juga familiar disebut software absensi online. 

Kerjasama Kekerabatan (Nepotisme)

Sekilas buddy punching bisa juga diartikan sebagai bagian dari nepotisme. Namun keduanya sedikit berbeda dimana buddy punching kadang disertai dengan ancaman. Sedangkan terjadinya nepotisme murni karena adanya tali kekerabatan.

Praktik nepotisme sendiri umumnya dilakukan oleh mereka yang punya kedudukan lebih tinggi, misalnya supervisor ataupun tingkatan manajemen atas kepada kerabatnya yang bekerja di perusahaan yang sama. Dengan menggunakan kedudukannya, mereka leluasa memanipulasi absensi karyawan yang kebetulan adalah kerabatnya.

Dari beberapa jenis fraud karyawan diatas, ada satu cara efektif untuk mencegahnya yaitu menggunakan absensi online. Absensi karyawan online ini merupakan sistem pelayanan mandiri karyawan akan tetapi lebih fleksibel dan aman. Seluruh data yang tersimpan tidak mudah diubah, terenkripsi dan terupdate setiap waktu.

Untuk software absensi karyawan yang paling direkomendasikan adalah software HR Talenta. Selain data lebih akurat, software ini sudah disematkan fitur geo-tagging yang memudahkan karyawan melakukan absensi dimana saja dan kapan saja. Menggunakan software absensi karyawan dari Talenta ini maka pekerjaan personalia menjadi lebih mudah dan cepat karena rekapitulasi data dapat dilakukan secara real-time. Temukan fitur lengkap software absensi Talenta di Talenta.co. 



EmoticonEmoticon